GIM dan KL 2017 di 19 dan 34 Kabupaten/Kota
Upaya untuk meningkatkan minat baca dan menjaga agar kegiatan literasi terus berdenyut dalam kehidupan masyarakat terus dilakukan. Di tahun 2017 ini, Direktorat Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Dit. Bindiktara), Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Kampung Literasi (KL) di beberapa Kabupaten/Kota di tanah air. Sosialisasi dan bimbingan teknis bagi para penyelenggara GIM dan KL sudah dilakukan di Yogyakarta tanggal 22-24 Februari 2017 yang lalu. Kegiatan yang diikuti oleh dinas pendidikan dan penggiat literasi calon penyelenggara GIM dan KL ini dibuka secara resmi oleh Direktur Dit. Bindiktara, Dr. Erman Syamsudin dan menghadirkan beberapa narasumber. Kegiatan juga diperkaya dengan kunjungan dan Sarasehan Literasi yang dilakukan di Kampung Literasi Desa Kepek, Saptosari, Gunung Kidul Yogyakarta.
GIM yang dicanangkan pertama kali di tahun 2015 ini merupakan kegiatan membangun budaya baca masyarakat yang diselenggarakan secara lintas sektoral dengan melibatkan lembaga swasta, organisasi sosial, kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, profesi, satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan nonformal, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan forum-forum yang menjadi mitra dinas pendidikan. GIM bertujuan agar masyarakat dapat memperoleh informasi dan mengakses bahan bacaan yang dibutuhkannya dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup serta bisa menjadikannya sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Sejak tahun 2016, penyelenggaraan GIM diperkuat dengan penyelenggaraan Kampung Literasi. Kampung Literasi adalah kawasan kampung yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman literasi yang luas. Kampung Literasi dengan berbagai kegiatan yang berkesinambungan merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan literasi di masyarakat terus berdenyut dan berkesinambungan. Kampung Literasi bisa menjadi tempat lahir dan tumbuhnya simpul-simpul masyarakat yang literat dan masyarakat yang dapat mengaplikasikan literasi dalam kehidupan sehari-hari (literasi yang kontekstual). Penyelenggaraan Kampung Literasi ini dirasa cukup tepat dengan kondisi geografis masyarakat Indonesia yang banyak bermukim di daerah-daerah dan melahirkan kampung-kampung yang maju dengan ciri khas serta kearifan lokalnya masing-masing.
Dalam paparan materi yang berkaitan dengan Kebijakan Dalam Pengembangan Budaya Baca, Dr. Samto (Kasubdit. Keaksaraan dan Budaya Baca) menyampaikan bahwa kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan GIM adalah adanya sinergi antara para penggiat literasi dengan dinas pendidikan setempat. Penggiat literasi sudah bergerak di masyarakat. Kini, saatnya dinas pendidikan dan pemerintah untuk melibatkan diri dan memberikan dukungan kepada penggiat literasi.
Dr. Erman Syamsudin dalam sambutan dan arahannya dalam acara pembukaan, juga mengajak para penyelenggara Kampung Literasi untuk mulai menulis buku. Setiap Kampung Literasi dipacu untuk bisa menghasilkan minimal 5 buku dalam setahun dan menargetkan akan terbit 300 buku dari seluruh penyelenggara Kampung Literasi 2017. Target yang cukup menantang dan tentunya menjadi motivasi bagi para penggiat literasi untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Materi lain yang disampaikan para narasumber dalam kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis tersebut adalah Sinergi (Upaya) Penerbit dan IKAPI Dalam Pengembangan Budaya Baca (disampaikan oleh Melvi, praktisi penerbit dan pengurus IKAPI), Sinergi Pengelola TBM dengan Pemangku Kebijakan (disampaikan oleh Dr. Firman Hadiansyah, Ketua Umum PP Forum TBM), Dasar-dasar Menulis (disampaikan oleh Yusron Aminulloh, penulis dan wartawan), Mekanisme Bantuan Pengembangan Budaya Baca (disampaikan oleh Moh. Alipi, Kasie Buda Baca Dit. Bindiktara), serta Membangun Budaya Literasi Masyarakat (disampaikan oleh Prof. Djoko Saryono, praktisi pendidikan). Dalam acara sarasehan literasi yang dipandu oleh Wien Muldian, Andriyanta, pengelola TBM Kuncup Mekar yang juga penggagas program one home one library di Kampung Literasi di Desa Kepek, Saptosari, Gunung Kidul Yogyakarta juga berbagi kisah dan perjuangannya membangun gerakan literasi di daerahnya serta memandu para peserta bimbingan teknis berkeliling desa.
GIM 2017 akan diselenggarakan di 19 Kabupaten/Kota dan KL 2017 akan diselenggarakan di 34 lembaga. Para calon penyelenggara GIM dan KL diminta untuk mengajukan proposal berdasarkan panduan dan petunjuk teknis yang sudah disampaikan dan diberikan dalam kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis. Berikut ini daftar rencana penyelenggaraan GIM dan KL 2017.
-Mel/88-
Upaya untuk meningkatkan minat baca dan menjaga agar kegiatan literasi terus berdenyut dalam kehidupan masyarakat terus dilakukan. Di tahun 2017 ini, Direktorat Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Dit. Bindiktara), Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) dan Kampung Literasi (KL) di beberapa Kabupaten/Kota di tanah air. Sosialisasi dan bimbingan teknis bagi para penyelenggara GIM dan KL sudah dilakukan di Yogyakarta tanggal 22-24 Februari 2017 yang lalu. Kegiatan yang diikuti oleh dinas pendidikan dan penggiat literasi calon penyelenggara GIM dan KL ini dibuka secara resmi oleh Direktur Dit. Bindiktara, Dr. Erman Syamsudin dan menghadirkan beberapa narasumber. Kegiatan juga diperkaya dengan kunjungan dan Sarasehan Literasi yang dilakukan di Kampung Literasi Desa Kepek, Saptosari, Gunung Kidul Yogyakarta.
GIM yang dicanangkan pertama kali di tahun 2015 ini merupakan kegiatan membangun budaya baca masyarakat yang diselenggarakan secara lintas sektoral dengan melibatkan lembaga swasta, organisasi sosial, kemasyarakatan, keagamaan, kepemudaan, profesi, satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan nonformal, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan forum-forum yang menjadi mitra dinas pendidikan. GIM bertujuan agar masyarakat dapat memperoleh informasi dan mengakses bahan bacaan yang dibutuhkannya dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup serta bisa menjadikannya sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Sejak tahun 2016, penyelenggaraan GIM diperkuat dengan penyelenggaraan Kampung Literasi. Kampung Literasi adalah kawasan kampung yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman literasi yang luas. Kampung Literasi dengan berbagai kegiatan yang berkesinambungan merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan literasi di masyarakat terus berdenyut dan berkesinambungan. Kampung Literasi bisa menjadi tempat lahir dan tumbuhnya simpul-simpul masyarakat yang literat dan masyarakat yang dapat mengaplikasikan literasi dalam kehidupan sehari-hari (literasi yang kontekstual). Penyelenggaraan Kampung Literasi ini dirasa cukup tepat dengan kondisi geografis masyarakat Indonesia yang banyak bermukim di daerah-daerah dan melahirkan kampung-kampung yang maju dengan ciri khas serta kearifan lokalnya masing-masing.
Dalam paparan materi yang berkaitan dengan Kebijakan Dalam Pengembangan Budaya Baca, Dr. Samto (Kasubdit. Keaksaraan dan Budaya Baca) menyampaikan bahwa kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan GIM adalah adanya sinergi antara para penggiat literasi dengan dinas pendidikan setempat. Penggiat literasi sudah bergerak di masyarakat. Kini, saatnya dinas pendidikan dan pemerintah untuk melibatkan diri dan memberikan dukungan kepada penggiat literasi.
Dr. Erman Syamsudin dalam sambutan dan arahannya dalam acara pembukaan, juga mengajak para penyelenggara Kampung Literasi untuk mulai menulis buku. Setiap Kampung Literasi dipacu untuk bisa menghasilkan minimal 5 buku dalam setahun dan menargetkan akan terbit 300 buku dari seluruh penyelenggara Kampung Literasi 2017. Target yang cukup menantang dan tentunya menjadi motivasi bagi para penggiat literasi untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Materi lain yang disampaikan para narasumber dalam kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis tersebut adalah Sinergi (Upaya) Penerbit dan IKAPI Dalam Pengembangan Budaya Baca (disampaikan oleh Melvi, praktisi penerbit dan pengurus IKAPI), Sinergi Pengelola TBM dengan Pemangku Kebijakan (disampaikan oleh Dr. Firman Hadiansyah, Ketua Umum PP Forum TBM), Dasar-dasar Menulis (disampaikan oleh Yusron Aminulloh, penulis dan wartawan), Mekanisme Bantuan Pengembangan Budaya Baca (disampaikan oleh Moh. Alipi, Kasie Buda Baca Dit. Bindiktara), serta Membangun Budaya Literasi Masyarakat (disampaikan oleh Prof. Djoko Saryono, praktisi pendidikan). Dalam acara sarasehan literasi yang dipandu oleh Wien Muldian, Andriyanta, pengelola TBM Kuncup Mekar yang juga penggagas program one home one library di Kampung Literasi di Desa Kepek, Saptosari, Gunung Kidul Yogyakarta juga berbagi kisah dan perjuangannya membangun gerakan literasi di daerahnya serta memandu para peserta bimbingan teknis berkeliling desa.
GIM 2017 akan diselenggarakan di 19 Kabupaten/Kota dan KL 2017 akan diselenggarakan di 34 lembaga. Para calon penyelenggara GIM dan KL diminta untuk mengajukan proposal berdasarkan panduan dan petunjuk teknis yang sudah disampaikan dan diberikan dalam kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis. Berikut ini daftar rencana penyelenggaraan GIM dan KL 2017.
No |
GIM |
KL |
1 |
Kabupaten Aceh Besar, Aceh |
TBM Ar Rasyid, Aceh |
2 |
Kota Medan, Sumatera Utara |
PKBM Hanuba, Medan, Sumatera Utara |
3 |
Kota Padang Panjang, Sumatera Barat |
Rumah Baca Togok, Padang Panjang, Sumatera Barat |
4 |
Kota Batam, Batam |
TBM Rumah Hitam, Batam |
5 |
Kabupaten Lubuk Linggau, Sumatera Selatan |
TBM Wahid 21, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan |
6 |
Kabupaten Bangka Tengah, Bangka |
Rumah Baca Atap Langit, Bangka Tengah, Bangka |
7 |
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung |
Motor Pustaka Rodaan Andalas, Lampung Selatan, Lampung |
8 |
Kodya Jakarta Timur, DKI Jakarta |
Kampung Buku, Jakarta Timur, DKI Jakarta |
9 |
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah |
Omah Ngisor, Magelang, Jawa Tengah |
10 |
Kota Yogyakarta, DIY |
TBM Harapan, DIY |
11 |
Kabupaten Jombang, Jawa Timur |
RB MEP, Jombang, Jawa Timur |
12 |
Kabupaten Lombok Utara, NTB |
Klub Baca Perempuan, Lombok Utara, NTB |
13 |
Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan |
Perkumpulan Pusaka, Tabalong, Kalimantan Selatan |
14 |
Kota Balikpapan, Kalimantan Timur |
TBM Annisa, Balikpapan Kalimantan Timur |
15 |
Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah |
Sekolah Perempuan Sophia, Poso, Sulawesi Tengah |
16 |
Kota Makassar, Sulawesi Selatan |
Kata Kerja, Makassar, Sulawesi Selatan |
17 |
Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara |
TBM Tut Wuri Handayani, Minahasa Utara, Sulawesi Utara |
18 |
Kabupaten Rejang Lebong, Jambi |
Gelaran Jambu, Kediri, Jawa Timur |
19 |
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat |
PKBM Sejahtera, Kota Pontianak, Kalimantan Barat |
20 |
- |
Rumah Baca Sang Petualang, Wonogiri, Jawa Tengah |
21 |
- |
TBM Anak Bangsa, Kabupaten Malang, Jawa Timur |
22 |
- |
Istana Rumbia, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah |
23 |
- |
TBM Sukamulya Cerdas, Kota Bandung, Jawa Barat |
24 |
- |
TBM Pusaka Indonesia, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur |
25 |
- |
Rumah Baca Ceria, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah |
26 |
- |
Komunitas Ngejah, Kabupaten Garut, Jawa Barat |
27 |
- |
PKBM Al Hidayah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat |
28 |
- |
TBM Warabal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat |
29 |
- |
Lembaga Insitute Rafi’e Ali, Kabupaten Pandeglang, Banten |
30 |
- |
TBM Dwimurti, Kota Pekalongan, Jawa Tengah |
31 |
- |
Iboekoe, Kabupaten Bantul, DIY |
32 |
- |
TBM USK, Kabupaten Jember, Jawa Timur |
33 |
- |
TBM Pena Ananda, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur |
34 |
- |
TBM Banua Nonulisi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah |
-Mel/88-
http://donasibuku.kemdikbud.go.id/artikel/geliat-gerakan-indonesia-membaca-dan-kampung-literasi-2017
07 Mar 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar