Selasa, 21 Maret 2017

Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat


   oleh: Marry, Petarukan
 
    PENGELOLAAN TAMAN BACAAN

Dalam rangka menambah khasanah dunia pustaka pada masyarakat serta meningkatkan motivasi membaca, maka diperlukan sarana dan prasarana membaca.  Bentuk layanan pembaca tersebut adalah perpustakaan. Menurut Karmidi (2009: 1.5) bahwa fungsi layanan perpustakaan tidak boleh menyimpang dari tujuan perpustakaan itu sendiri. Perpustakaan harus dapat memberikan informasi kepada pembaca, memberikan kesempatan kepada pembaca untuk mengadakan penelitian, rekreasi dan mengembangkan pendidikan.
Salah satu pelayanan perpustakaan kepada masyarakat umum adalah Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Bila didasarkan urutan pada kepentingan, fungsi utama TBM adalah pelayanan pelanggan pada ketersediaan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna. Dengan demikian TBM memiliki peran sangat besar dalam upaya meningkatkan kecerdasan masyarakat serta sekaligus kwalitas manusia pada umumnya. Dengan demikian TBM diharapkan akan memberikan motivasi warga masyarakat khususnya di lingkungan TBM disamping para pustakawan baru agar gemar membaca dan gemar belajar untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk pengembangan diri dalam bekerja ataupun usaha mandiri. Karena Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia, dan perpustakaan sebagai inti dari setiap program pendidikan, pengajaran, penelitian sangat membutuhkan tangan-tangan yang professional agar perpustakaan dapat difungsikan secara optimal.  Apalagi perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestari budaya bangsa dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.
Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dalam menumbuhkan minat membaca dan menulis pada masyarakat adalah suatu upaya mendayagunakan sumberdaya insani yang terlibat dalam mendukung aktivitas pengelolaan kegiatan TBM sehingga mampu mendorong minat masyaratak untuk gemar membaca dan menulis. Salah satu TBM yang berusaha memenuhi keinginan tersebut adalah TBM Taruna


a.      Pengertian Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
TBM adalah tempat bagi siapa saja (masyarakat umum) yang berdomisili dalam satu wilayah RT/RW yang berkeinginan untuk mendapatkan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta rekreasi melalui bacaan yang tersedia.  Oleh karenanya idealnya TBM berlokasi di tempat dan bangunan khusus 1
b.      Peran TBM
TBM memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mencerdaskan bangsa serta meningkatkan kwalitas manusia Indinesia khususnya masyarakat lingkungannya. Sebagai salah satu tempat pelayanan bahan  pustaka  memiliki  kepentingan   pelayanan        
yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan kedudukan TBM dilihat dari wilayah kedudukannya berada di bawah perpustakaan desa/ kelurahan. Artinya, dalam sebuah desa mungkin sekali tersapat lebih dari satu TBM. Disamping itu TBM pengadministrasian pembukuannya lebih sederhana dibandingkan dengan perpustakaan desa2.
c.       Pengorganisasian TBM yang Baik
Proses pengorganisasian TBM akan berjalan dengan baik apabila memperhatikan prinsip-prinsip organisasi sebagai landasan gerak3.  Prinsip-prinsip organisasi itu adalah:
1)        Perumusan tujuan jelas diketahui oleh seluruh elemen yang terkait dalam organisasi itu.
2)        Pembagian kerja jelasa untuk mencapai efektifitas dan efisiensi.
3)        Adanya batas-batas kewenangan yang jelas pada masing-masing orang atau kelompok.
4)        Adanya kesatuan komando sehingga menghindari dualism pengaruh dan kekuasaan.
5)        Adanya kordinasi untuk menyatukan langkah kerja.
 d.   Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan TBM
Menurut Karmidi Martoatmojo (2009: 1.26) bahwa upaya untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan dalam hal ini  TBM tidak boleh dipisahkan dari kegiatan pustakawan sehari-hari. Banyak upaya yang harus dikerjakan, misalnya:
1)            Sikap ramah dan penampilan yang baik para pustakawan dalam memberikan pelayanan mereka.
2)            Menyediakan brosur tentang tentang kegiatan yang ada di TBM.
3)            Mengadakan berbagai perlombaan di TBM: lomba membaca, lomba menggambar, lomba membaca
         puisi dan sebagainya.
4)            Mengadakan study tour bersama di TBM.
5)            Mengundang tokoh masyarakat atau seorang pakar untuk untuk mengadakan ceramah, menceritakan
         pengalaman mereka dan sebagainya.
6)            Membuat jadwal kegiatan yang teratur memetik dari bahan yang dimiliki TBM
7)            Berbagai kegiatan lainnya yang tidak terdapat di atas.
           
e. Pelayanan Pelanggan dan Inventarisasi
1)      Pelayanan Pelanggan TBM
Guna memaksimalkan peran TBM dalam memberikan jasa pelayanan informasi bahan kepustakan  maka hal-hal  yang perlu diperhatikan sebagai berikut:3
a)      Layanan berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan peminjam
b)      Layanan diberikan kepada peminjam
c)      Layanan diberikan menurut ketentuan sebagaimana tujuan penyelenggaraan TBM
2)    Inventarisasi
        a.       Kegunaan inventarisasi
              Kegunaan inventarisasi adalah sebagai berikut:
              (1)   Memudahkan pengelola merencanakan pengadaan bahan-bahan pustaka
              (2)   Memudahkan pengelola dalam melakukan pengawasan terhadap bahan-bahan pustaka yang
                    ada.
              (3)   Memudahkan pengelola membuat laporan
       b.       Kegiatan yang dilakukan inventarisasi
             (1)   Pemberian stempel pada buku bacaan /Koran/ tabloid dan lain-lain.
            (2)   Mendaftarkan buku-buku.

 


MANAGEMAN TBM
A.    Pengorganisasian
Dalam melaksanakan kegiatannya TBM melakukan langkah-langkah pengorganisasian dengan tujuan untuk menyatukan langkah-langkah dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh elemen-elemen dalam pengelolaan TBM supaya tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan tugas masing-masing pengelola sesuai dengan jabatannya. 
Proses pengorganisasian TBM  memakai landasan gerak sbb :
  1. Perumusan Tujuan
Dengan perumusan tujuan ini maka seluruh elemen yang terkait dalam TBM  menjadi jelas kemana arah tujuan yang ingin dicapai.
  1. Pembagian Kerja
Tujuan TBM Taruna melakukan pembagian tugas adalah supaya masing masing pengelola bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam tugasnya.
  1. Pembagian Wewenang
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi benturan kepentingan dan tindakan pada masing-masing pengelola sesuai jabatannya sehingga pengelola TBM  memahami tugas, kewajiban dan wewenang masing-masing.
  1.      Kesatuan Komando
Dalam melaksanakan tugasnya pengelola TBM  berada dalam kesatuan komando supaya terhindar dari kesimpang siuran di tingkat pelaksana, hal ini juga untuk menghindarkan dualisme pengaruh dan kekuasaan dalam tingkat manajerial.
  1. Koordinasi
Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan pada satuan-satuan yang terpisah dalam TBM  untuk mencapai tujuan secara efesien.
Sesuai dengan tugas-tugas yang dilakukan anggotanya, maka TBM  melakukan pengaturan organisasinya untuk menunjukkan setiap tugas orang yang berada dalam organisasi pengelola TBM sehingga jelas batas-batasnya, hubungannya, wewenang, dan tanggungjawabnya dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan. 
DAFTAR PUSTAKA
Hamkonda,Towa P. dkk. 1998. Pengantar  Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Salatiga: PT BPK Gunung Mulia
Martoatmojo, Karmidi. 2009. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka
Soeatminah, 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, Cet 7, Yogyakarta : Kanisius,
Suhariyuwanto, 2008. tandar Pelayanan Minimal TBM, Jateng: Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional III
........2005. Pedoman Pengelolaan TBM, Direktorat Dikmas, Dirjen PLS, 20
………2008. Bahan ajar. Diklat Pengelola TBM. Pengendalian TBM. Ungaran: Depdiknas Dirjen Pendidikan Non Formal dan Non Formal Regipnal III Jawa Tengah.
…………2008. Bahan ajar. Diklat Pengelola TBM. Pengadaan Bahan Pustaka dan Pengolahan Bahan Bacaan. Jawa Tengah: Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional III
………2008. Modul Pelatihan Pengelola TBM. Standar Pelayanan Minimal. Jawa Tengah: Dirjen       Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional III
………2008.Bahan Ajar. Pelayanan Pelanggan dan Inventarisasi. Jawa Tengah: Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional III
………2008. Bahan ajar. Diklat Pengelola TBM. Pengorganisasian dan Pelaksanaan TBM. Jawa Tengah: Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (BPPNFI) Regional III

Rabu, 01 Maret 2017

#Semangat45

Apa makna yang terkandung dari 71 tahun berkibarnya bendera merah putih di Tanah Air? Keriaan tujuh belasan sudah mulai semarak di berbagai titik di Indonesia. Ada yang sudah bersiap untuk bikin kegiatan dongeng di kaki gunung atau melingkari kalender untuk ikut lomba panjat pinang. Sederhana, sendiri ataupun beramai-ramai, mewah maupun apa adanya, setiap orang punya pandangan tersendiri tentang hari kemerdekaan. Seperti maknanya merdeka, setiap individu memilik hak untuk mengekspresikan potensinya. Yang krusial adalah tetap menghargai sejarah dan meneruskan sejarah tersebut pada generasi muda.

Kali ini, kegiatan Tebar Inspirasi mengusung tema #Semangat45. Tema ini diambil untuk meneruskan semangat juang itu pada generasi muda. Semangat memaknai kemerdekaan dengan merdeka untuk berekspresi dan berkarya untuk negerinya. Bintang utama dari setiap kegiatan Tebar Inspirasi adalah koleksi buku-buku edukatif yang dibawa dengan motor Gerai Pustaka. Di bulan Agustus ini, para siswa SDN 007 Ragunan Pagi memaknai perayaan hari merdeka dengan menengok kembali sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dan buku menjadi jendela yang mengantarkan mereka untuk melihat perjuangan dan semangat para pahlawan negara.
semangat45_2
Tebar Inspirasi akan terus beredar ke empat sekolah di daerah Jakarta Selatan. Tujuannya adalah mendorong semangat baca dan menyebarkan virus #bacaitukeren kepada anak-anak sejak dini. Membaca membuka cakrawala pengetahuannya dan kemampuan untuk berinovasi.
Dari anak-anak bersemangat ini, kita bisa melihat bahwa denyut semangat menuju Indonesia lebih baik terus bergulir di berbagai tempat di Indonesia. Baik dari pemerintah, kelompok pendidik, relawan, bahkan anak-anak berprestasi yang terus memberikan potensi terbaiknya. Tak sabar untuk melihat karya-karya luar biasa yang akan dihasilkan anak-anak ini di masa depan. Ikuti kegiatan Tebar Inspirasi secara rutin di kanal media sosial Medco Foundation. Anda pun dapat ikut serta menyapa dan membaca bersama anak-anak ini dengan menjadi relawan Tebar Inspirasi. Mari kita dukung terus semangat baca anak Indonesia!

sumber :  http://www.medcofoundation.org/semangat45/

Menjaga Semangat Pendidikan

Menjaga semangat ibarat menjaga nyala sebuah lilin. Harus dikelilingi dari segala sisi supaya jangan gampang rubuh tertiup angin. Tentulah dibutuhkan lebih dari satu material untuk membuat pertahanan semangat yang baik. Dibutuhkan lebih dari sepasang tangan, sebuah ide atau sekelompok orang. Semakin banyak yang saling mendukung, malah semakin baik.
Kerja bareng semakin lama menjadi virus positif yang menyebar dan menjaring semakin banyak pihak untuk ikut terlibat membenahi berbagai pos yang membutuhkan perbaikan di sekitarnya. Dan inilah keseruan yang terjadi pada tanggal 21 Oktober silam.
Udara yang sedikit panas di pagi hari itu tidak menguapkan senyum lebar anak-anak di TK dan SDI Ruhul Amin. Sedikit pun mereka tidak gelisah, malah sangat antusias menyaksikan sedikit demi sedikit peralatan dan properti kegiatan diturunkan di halaman sekolah. Mulai dari motor Gerai Pustaka yang beranjak masuk ke sisi timur dari ruang belajar TK, pot-pot dan peralatan menanam, sampai alat kerja bakti yang ditumpuk rapi di depan ruang guru.
msp-02
Tepat pukul 10.00 acara dibuka oleh pihak Bank Permata yag mengadakan kegiatan CSR di SDI Ruhul Amin. Kegiatan ini merupakan kreasi dan kolaborasi antara Bank Permata dan Medco Foundation. Kedua belah pihak bersama-sama menjangkau para siswa di sekolah tersebut untuk menanamkan pentingnya menabung, serunya membaca dan praktek menanam kangkung. Seratus peserta kegiatan yang terdiri dari siswa TK sampai SD, para guru, dan tim bank Permata serta Medco Foundation meramaikan ruang belajar TK yang disulap menjadi aula sederhana khusus untuk hari itu. Setelah kata pengantar dan ramah tamah dengan pengurus sekolah, kegiatan Tebar Inspirasi hari itu dibuka dengan dongeng “Raja Singa Suka Menabung” yang dibawakan oleh Kak Rini. Anak-anak diajak juga untuk memilih bagaimana memanfaatkan uang yang dimiliki demi kebaikan masa depan dan sekolahnya, lewat permainan sederhana. Lepas mendongeng, kelas kemudian dibagi dua untuk kegiatan membaca bersama dan Greenpots. Tim Bank Permata pun tak kalah semangat untuk bersama-sama menemani para siswa yang sedang mengerubungi motor Gerai Pustaka. Sebagian lain ikut dalam praktek menanam kangkung bagi siswa kelas 4, 5, dan 6. Hari itu setiap sudut sekolah terlihat sangat inspiratif karena guru-guru, beberapa orang tua murid, dan para relawan asyik berkegiatan. Mulai dari membacakan cerita sains, buku dongeng sampai ubek-ubek tanah untuk memindahkan bibit kangkung ke dalam pot. Selama kurang lebih dua jam aktivitas ini berlangsung dan hampir tidak ada satupun yang duduk dan hanya diam. Semuanya menikmati setiap menit belajar dan berinteraksi.
Rangkaian acara tersebut kemudian dilanjutkan setelah ibadah Jumat. Tim relawan dari bank Permata sudah menyiapkan strategi dan semangatnya untuk mengecat sarana bermain sekolah dengan kuas dan warna-warna baru. Tidak hanya taman yang menjadi sasaran, setiap sudut kelas pun disapu dan dipel bersama-sama.
msp-03
Selama ini nyala semangat SDI Ruhul Amin dijaga oleh pendiri sekolah yang menginisiasi sekolah 0 rupiah alias sekolah gratis untuk para warga di sekitar daerah tersebut. Beberapa orang tua yang mau menyumbang untuk sekolah diizinkan untuk patungan sesuai dengan kemampuan setiap rumah tangga; tanpa paksaan. Sekolah ini telah berdiri sejak 11 tahun dan secara mandiri sudah menyelenggarakan aktivitas pendidikan formal bersama para guru yang kesemuanya adalah perempuan. Menurut Angger, salah satu pengurus yayasan sekolah, anak-anak di sekolah tersebut dipanggilnya anak pembelajar. Visinya, sekolah itu melahirkan para siswa yang mau terus belajar dan menyelami ilmu dari sekitarnya. Maka, Jumat itu, aksi Tebar Inspirasi dan Greenpots serta kerja bakti menjadi pencerah dan penjaga Ruhul Amin untuk mewujudkan visinya.
Sekitar pukul 1 siang, hujan turun dengan deras. Debit air di selokan depan sekolah perlahan-lahan naik, tetapi semangat para relawan yang terlibat hari itu tak kunjung surut. Anak-anak yang berbinar selepas kegiatan seharian di sekolahnya pulang dengan riang. Para relawan pun sudah menjalankan rangkaian kegiatan sejak pagi beraktivitas bersama anak-anak hingga kerja bakti merenovasi ruang  dan sarana bermain sekolah. Tak terasa hari menjelang sore dan wajah sekolah sudah sepenuhnya baru dengan cat warna warni dan ruangan-ruangan bersih. Salut untuk aksi nyata dari tim bank Permata yang bergerak bersama menjaga mimpi anak-anak di SDI Ruhul Amin hari itu. Sinergi dan kerja sama memang selalu berhasil untuk memberikan dampak nyata. 

sumber :  http://www.medcofoundation.org/menjaga-semangat-pendidikan/

Pahlawan Masa Kini

10 November adalah simbol perjuangan; melawan kolonialisme, memutus keresahan, dan memperjuangkan ikhtiar. Indonesia merdeka sudah dicetuskan dan dijunjung bersama. Tentu opsi menyerah atau menghamba pada keadaan ada dalam daftar pilihan, tapi para tokoh pejuang saat itu memilih untuk teguh pada janji kemerdekaan. Bung Tomo dan kawan-kawan serta ribuan pejuang kemerdekaan Indonesia pun disebut sebagai pahlawan. Pahlawan hadir, menjawab tantangan, menyelamatkan situasi bahkan lebih sering harus sampai mengorbankan dirinya. Indonesia di zaman 1945 dan era milenia 2016, apakah masih membutuhkan pahlawan?
Setiap hari, ada ribuan persoalan yang bergulir di kehidupan harian masyarakat Indonesia. Dekat dan nyata, mencemaskan, bahkan sampai mengancam masa depan. Sebut saja persoalan ekonomi, keterbatasan akses pendidikan, minimnya kualitas SDM, persoalan batas wilayah, kasus kekerasan terhadap anak, nasib pasokan pangan, dan tambahkan daftar selanjutnya. Sepertinya, Indonesia masih membutuhkan pahlawan masa kini. Bukan persoalan bagaimana kostumnya atau kekuatan super apa yang dimiliki. Atau seberapa cerah warna kulitnya dan selancar apa kemampuannya menghafal 10 bahasa dunia. Terkadang pahlawan pun muncul dengan ide sederhana namun eksekusi-daya juang, keberanian, pantang menyerah- yang luar biasa.
Bagaimana cara kita menemukan pahlawan masa kini? Ke mana kita mencari pahlawan yang menjawab tantangan masa kini, keresahan harian, bahkan mengangkat Indoensia sebagai bangsa yang beradab? Kami menemukannya dalam jiwa anak-anak Indonesia. Kami meyakini, di sinilah tumpuan harapan bangsa. Mereka, anak-anak, adalah heroes in the making. Mereka sedang dalam perjalanannya untuk menjadi jawaban bagi tantangan bagi generasinya.
Tanggal 10 November lalu, kami (tim Medco Foundation) turun langsung dengan antusiasme ingin melihat pahlawan masa depan Indonesia. Kami punya tanggung jawab untuk tidak melewatkan gerak-gerak semangat dan potensi mereka, serta untuk meneruskan nilai-nilai luhur pejuang Indonesia kepada generasi muda. Dengan kegiatan yang serba aktif dan penuh energi, setiap anak-anak melalui quest yang dirancang untuk sambil mempelajari nilai pantang menyerah, berani, jujur, dan cinta tanah air. Mereka pun didorong untuk menyelesaikan setiap tantangan secara kerja sama dan kompak dengan teman-temannya, sekalipun bukan dari kelas yang sama. Dengan permainan khas anak-anak, tiap pos permainan mempunyai bentuknya sendiri. Mulai dari membangun menara dari sedotan untuk ditancapkan bendera Indonesia, mencari jejak berani, menyanyikan lagu nasional bersahut-sahutan, meneruskan pesan, sampai kreasi melipat secara berkelompok. Keseruan ini bisa kita ikuti dari warna-warni foto yang ada di sni.
Seluruh kegiatan ini dirancang bersama-sama oleh karyawan Medco Foundation yang hari itu khusus menjadi relawan di SDN 005 Cilandak Timur. Kegiatan Tebar Inspirasi pun menghiasi sekolah dengan aktivitas yang seru sambil seluruh sekolah menikmati bacaan edukatif dari Gerai Pustaka. Inilah yang menjadi sisi unik Tebar Inspirasi di sekolah; menciptakan suasana belajar dan membaca yang menyenangkan. Kegiatan variatif pun dirancang untuk semakin menarik minat siswa untuk dekat dengan buku dan memupuk antusias “belajar kapan saja dan di mana saja”. Ya, apapun akan terus kita lakukan untuk mendukung anak-anak Indonesia. Mendukung derap langkah pahlawan-pahlawan masa kini Indonesia*** (Say Shio)

Sumber :  http://www.medcofoundation.org/pahlawan-masa-kini/

Belajar Hidroponik di Sekolah Alam “Anak Sholeh”

Bank Permata, bekerja sama dengan Medco Foundation, mengadakan kegiatan belajar hidroponik di Sekolah Alam “Anak Sholeh” di Tarumajaya, Bekasi, 8 Desember 2015. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka program Corporate Social Resnpobility (CSR) Bank Permata untuk para siswa di sekolah khusus anak-anak dhuafa tersebut.
Bertempat di teras Rumah Baca HOS Tjokroaminoto –yang terletak di komplek sekolah—kegiatan belajar menanam tanaman dengan teknik hidroponik ini berlangsung seru. Sekitar lima puluh siswa dengan antusias mengikuti kegiatan yang dipandu oleh tim Greenpots dari Medco Foundation.
Tak hanya mempelajari apa itu hidroponik, para siswa juga mempraktekkan secara langsung menanam tanaman dengan teknik hidroponik. Mereka bahkan belajar cara membuat pot hidroponik dengan botol air mineral, membuat media tanam, menyemai benih, hingga pindah tanam.
hidro-02
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Menurut Agustian, penggagas dan pengurus Sekolah Alam “Anak Sholeh”, kegiatan menanam tanaman merupakan bagian dari kurikulum sekolahnya. Bahkan saat ini pihak sekolah sedang menyiapkan rumah vertigasi yang kelak akan digunakan siswa untuk belajar menanam tanaman. “Sebagai sekolah alam, filosofinya adalah belajar dan menyerap pengetahuan dari alam. Jadi kegiatan-kegiatan seperti ini membantu para siswa yang sekolah di sini,” katanya.
Selain kegiatan belajar menanam dengan teknik hidroponik, kegiatan hari itu juga diisi dengan pengenalan perbankan dan pemberian bantuan barang-barang kebutuhan sekolah oleh Bank Permata top collage papers. Eko Nugroho, perwakilan Bank Permata, menyatakan harapannya agar sekolah ini tetap bisa bertahan dan semakin berkembang. “Semoga kegiatan-kegiatan ini bisa membantu agar sekolah tetap bisa memberi kegiatan untuk mencerdaskan anak-anak dari keluarga tidak mampu. Sehingga mereka kelak bisa memperbaiki kehidupan keluarganya di masa datang,” katanya.
Berdiri sejak 2006, Sekolah Alam “Anak Sholeh” dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga miskin yang ada di sekitar Kecamatan Tarumajaya, Bekasi. Anak-anak dalam kondisi disabilitas juga ditampung sekolah ini. Saat ini sekitar seratus tiga puluh anak setiap harinya belajar di bawah bimbingan beberapa guru dan sukarelawan dari berbagai komunitas. ***
Why did he not betoken what a pop tasting, because the pic manufacture is well-nigh a monopoly, which way the cooly may be victimized. theresa whittaker scholar google Vital thought essay in which you pauperization to rattling slug it out and read that you birth got brains romanticism, satire, and the picaresque modernistic theories of the origins and Kazan, Ang Lee, Andrei Zvyagintsev and others.

http://www.medcofoundation.org/belajar-hidroponik-di-sekolah-alam-anak-sholeh/

GREEN POTS

GreenPOTS adalah program perbaikan kualitas lingkungan Ruang Terbuka Hijau (RTH), khususnya RTH privat, yang dilakukan Medco Foundation di daerah pemukiman padat dan sekolah di wilayah perkotaan. Bentuk program ini antara lain adalah penamanam tumbuhan dalam pot-pot agar tercipta ruangan hijau di suatu lingkungan yang terbatas ruangnya.
greenpots
Program ini diluncurkan berdasarkan fakta semakin minimnya RTH di daerah perkotaan. Padahal salah satu persyaratan sebuah tata ruang perkotaan adalah memiliki 30% RTH, yang terdiri dari 20% publik (negara) dan 10% privat (perorangan). Kenyataannya, saat ini, RTH publik seperti taman interaktif sangat sulit ditemui. Medco Foundation mencoba membantu mewujudkan RTH di daerah pemukiman padat melalui program GreenPOTS.
Dalam pelaksanaannya, program GreenPOTS telah dilakukan di pemukiman padat di RW 01 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan wilayah tersebut tergolong permukiman padat dan kesadaran masyarakatnya tentang penghijauan masih kurang. Selain jumlah tanaman yang sedikit, beberapa tanaman yang ada di wilayah tersebut tidak terawat dan tidak tertata, antara lain ditandai dengan banyaknya pot yang rusak tanpa ada perbaikan. Hingga kini, melalui program GreenPOTS, Medco Foundation telah berhasil menyalurkan ratusan tanaman untuk dirawat dan dikembangbiakkan. Jenis tanaman yang diberikan dalam program GreenPOTS adalah tanaman obat, tanaman hias, dan tanaman penyerap polutan.
Selain bergerak di komunitas permukiman padat, melalui program GreenPOTS, Medco Foundation juga melakukan pengembangan kegiatan dengan memasukkan sekolah sebagai salah satu sasaran program. Kegiatan ini kami sebut dengan GreenPOTS for school.
green_pots
Tujuan yang ingin dicapai dalam GreenPOTS for school adalah memperkenalkan penghijauan sejak usia dini agar siswa terbiasa menanaman, terampil menanam, dan mampu melakukan aksi penghijauan serta kegiatan pelestarian lingkungan lainnya. Untuk pertama kalinya program ini dilaksanakan di Sekolah Avicenna Jagakarsa dan Sekolah Avicenna Cinere.
green_pots_medco_foundation
Beberapa bentuk kegiatan yang dilakukan dalam GreenPOTS for school ini adalah mengajarkan siswa SD menanam sayur. Mengenalkan siswa SMP cara bercocok tanam dengan metode hidroponik. Mengajak siswa SMA untuk membuat keranjang takakura dan lubang resapan biopori.

Should I Pay Soul To Do My Essay Examples Divorcement VRAM is a Paivio demonstrated steganography and duple cryptography crystalise explanation of the Camber of put into iii to unlike exemplars. http://scienceresearchpaper.net/write-a-research-paper/ Welcome to the genuine man where those who can do those who can pay. We sustain already helped many students postgraduate with excellency with the MA papers delivered from our writers, and you can be the succeeding one.

http://www.medcofoundation.org/green-pots/

Senyum Hijau

gp-pra-01
Cuaca yang cerah di pagi itu tidak kalah dari semangat siswa SD Avicenna Jagakarsa yang terlihat sangat antusias. Hari Rabu (20/4) dan Jumat (22/4) menjadi penanda penting untuk hari panen Greenpots, tanaman-tanaman hijau yang sudah dirawat selama lebih dari 3 bulan. Greenpots sebagai salah satu program inisiatif Medco Foundation menjadi bentuk sumbangsih nyata untuk menghijaukan lingkungan. Berbagai kalangan diajak menjadi mitra untuk ikut dalam aksi Greenpots, termasuk anak-anak usia sekolah. Salah satu sekolah yang menjadi mitra Greenpots adalah Sekolah Avicenna.
Sejak bulan Januari, setiap kelompok kelas mulai dari kelas satu sampai kelas enam dilatih oleh tim Greenpots untuk menanam sayuran hijau. Jenis sayuran yang ditanam adalah sawi, kangkung, bayam dan selada. Proses penanaman dimulai dari benih yang dibagikan ke setiap siswa. Secara mandiri, siswa menanam dan merawat benih tersebut sampai tumbuh. Proses penyiraman dan perawatan tanaman dilakukan oleh masing-masing siswa. Setiap orang juga bertanggung jawab untuk mencatat perkembangan tanaman, seperti tinggi tanaman, waktu penyiraman, warna daun dan sebagainya.
gp-pra-02
Ketekunan dan kesabaran para siswa ini akhirnya berbuah senyum hijau saat melihat sayuran mereka hijau dan segar. Waktu panen pun semakin ditunggu-tunggu. Setelah tim Greenpots melakukan pengecekan setiap sayuran yang sudah siap panen, waktu panen pun dilaksanakan. Untuk tanaman kangkung dan sawi, waktu panen dilakukan di hari Rabu, sedangkan untuk bayam ditentukan di hari Jumat. Saat giliran pannenya tiba, setiap siswa menyiapkan barisannya dan langsung ramai menyerbu sayuran mereka untuk dipanen. Setelah paham tentang tata cara pemanenan, mereka langsung praktek dengan sayurannya masing-masing. Sayuran yang sudah dipetik kemudian dikelompokkan ke dalam bakul-bakul sesuai dengan jenis sayurannya. Keseruan panen tidak sampai di situ saja. Di sudut lainnya, tim Greenpots sudah siap dengan peralatan masak agar sayuran segar tersebut dapat langsung disantap oleh siswa. Sayuran yang sudah dipanen kemudian dicuci bersih. Sekitar tiga puluh menit setelah panen berlangsung, sawi hijau dan segar disajikan dengan bakso kuah. Di mangkok lainnya, kangkung sudah ditumis bersama tempe siap dinikmati. Para siswa kemudian antre dengan tertib untuk menikmati hasil panen mereka. Lain lagi dengan hasil panen bayam. Di hari panen yang berbeda, bayam ini dinikmati bersama telur dadar yang disajikan hangat-hangat.
Usaha yang dilakukan secara mandiri dan penuh ketekunan memang selalu berbuah baik. Terlihat sekali senyum bangga dan riang dari para siswa SD Avicenna melihat hasil panen mereka. Tangan-tangan kecil pun ternyata bisa menghasilkan panen yang berhasil (Say Shio).

 http://www.medcofoundation.org/senyum-hijau/

Entri yang Diunggulkan

WAJAH BARU TBM HARAPAN BANGSA